3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate

3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 03 Des 2021 14:00 WIB
3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate
Foto: iStock
Jakarta -

Di Tidore, Maluku Utara ada kampung nelayan bernama Desa Tomalou. Desa nelayan tersebut memiliki tradisi tersendiri saat hendak menangkap ikan.

Indonesia merupakan negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Maka tak heran banyak masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai nelayan.

Bahkan di Indonesia ada beberapa desa yang dikenal dengan julukan kampung nelayan. Salah satunya adalah Desa Tomalou yang berada di Tidore, Maluku Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya sekadar menangkap ikan, masyarakat di desa Tomalou memiliki tradisi unik sebelum menurunkan kapal ke laut. Bukan hanya itu, mereka juga punya teknik memancing yang disebut huhate.

Hal tersebut dibahas oleh Ismanto Hi. Saleh, Penyelenggara Festival Kampung Nelayan dalam acara Moloku Kie Raha bersama Aksara Pangan yang dilakukan secara online (28/11/21).

ADVERTISEMENT

Berikut 3 fakta tentang Desa Tomalou sebagai kampung nelayan:

1. Jadi Desa Nelayan Sejak Zaman Kesultanan

3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate Foto: iStock

Ismanto Saleh menjelaskan bahwa kampung nelayan yang berada di Desa Tomalou, Tidore, Maluku Utara sudah ada sejak zaman kesultanan. Dan sejak dulu hingga sekarang masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.

Menurut Ismanto Saleh, Desa Tomalau sebagai kampung nelayan juga pernah mengalami pasang surut akibat krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1988. Kondisi itu menyebabkan nelayan menjual kapal-kapalnya.

"Rata-rata nelayan yang punya kapal itu kapalnya dijual. Mereka beralih ke usaha lain, karena krisis ekonomi pada tahun 1988," ujar Ismanto Saleh.

Namu, masyarakat Desa Tomalou kembali bangkit setelah adanya program 1.000 kapal nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sejak itulah kehidupan kampung nelayan kembali berjalan normal.

Baca Juga: Ngeri! Ikan Hidup Terjebak di Dalam Tenggorokan Nelayan

2. Tradisi Menurunkan Kapal Baru

3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate3 Fakta Desa Tomalou Tidore, Kampung Nelayan yang Punya Teknik Mancing Huhate Foto: iStock

Di Desa Tomalou ada tradisi yang disebut Foladomo. Foladomo adalah tradisi para nelayan di Tomalau ketika ingin menurunkan kapal atau perahu yang baru dibuat ke galangan laut.

Istilah Foladomo diambil dari dua kata dari bahasa Tidore, yakni Fola dan Domo. Fola berarti terangkat atau terlepas, sementara domo berarti galangan.

Di perahu tersebut terdapat nampan besar yang berisi boso kene atau belanga kecil yang terbuat dari tanah liat. Boso kene tersebut seukuran dengan batok kelapa.

Di dalam boso kena diisi nasi santan, kemudian ditutupi dengan telur dadar. Lalu di atasnya tertancap lima butir telur rebus.

Kemudian para awak perahu bersiap merapat ke perahu dan menunggu aba-aba komando dari Saihu atau istilah untuk ketua. Saihu lalu memukul buritan perahu, menggoyang-goyangkan dan mereka kompak dorong perahu ke laut.

Tradisi ini dilakukan untuk memohon keselamatan bagi para nelayan yang akan mencari ikan.

Baca Juga: Menyapa Kampung NelayanCilacap yang DitinjauJokowi



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads